WUDHU'...... ialah
menggunakan air yang suci (memenuhi syarat) untuk membersihkananggotaanggota
tubuh tertentu yang sudah diterangkan berdasarkan AlQur'an dan AlHadist.
Dasardasar Perintah Wudhu':
- AlMaidah (5): 6. Hai orangorang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan sholat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kakimusampai dengan kedua matakaki,...
- AlHadist: HSR (Hadist Sahih Riwayat) BukharyFathul
Baary, I:206; Muslim, no. 225). Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:
Allah tidak menerima shalat salah seorangdiantara kamu apabila ia berhadats,
sehingga ia berwudhu'.
- AlHadist: HSRMuslim,
I:160). Dari Ibnu Umar: Sesungguhnya aku mendengar
Rasulullah saw bersabda: Allah tidak akan menerima sholat (orang)yang
tidak bersuci dan tidak menerima shodaqah dari hasilpenipuan (khianat).
- AlHadist: HSR Abu
Dawud, no. 3760; Tirmidzi, no. 1848 (HasanSahih) dan Nasa'i I:73). Dari Ibnu Abbas, telah bersabda
Rasulullah saw: Hanyalah aku diperintah berwudhu',apabila aku hendak
sholat.(Hadis ini disahihkan oleh Muh.Nashiruddin AlAlbany dalam "Sahih
Jaami'us Shaghiir, no.2333).
- AlHadist: HSR Abu
Dawud, no.60; Tirmidzi, no.3; Ibnu Majah no.275). Dari Abu Sa'id, telah bersabda
Rasulullah saw: Kunci sholat adalah bersuci, tahrimnyaadalah takbir dan
tahlilnya adalah salam.(Disahihkan oleh MNAA dam "Sahih Jaami'us
Shaghiir, no. 5761).
Cara Wudhu
Rasulullah saw
1. N I A T.
Niat artinya sengaja
dengan penuh kesungguhan hati untuk mengerjakan wudhu' semata-mata
karena menaati perintah Allah SWT dan Rasulullah Muhammad
saw..Ibnu Taimiyah berkata tempat NIAT adalah dihati bukan di lisan (ucapan)
dalam semua masalah ibadah. Dan seandainya ada yang mengatakan bahwa lisannya
berbeda denganhatinya, maka yang diutamakan adalah apa yang diniatkan dalam
hatinya dan bukanlahyang diucapkan. Dan seandainya seorang berkata dengan
ucapannya yang niatnya tidak sampai kehati maka tidaklah mencukupi untuk
ibadah, karena niat adalah kesengajaan dan kesungguhan dalam hati. (Majmuu'atirRasaaililKubro:I:243).
Rasulullah
menerangkan:Dari Umar bin Khotab, ia berkata, Telah bersabda
Rasulullah saw:"Sesungguhnya segala perbuatan tergantung kepada niat,
dan manusiaakan mendapatkanbalasan menurut apa yang diniatkannya......(lanjutan
hadist tsb:...."Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan RasulNya,
makahijrahnya itu kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa yang hijrahnya
karena keduniaanyang hendak diperolehnya atau disebabkan karena wanita yang
hendak dikawininya, makahijrahnya itu adalah karena tujuantujuan yang ingin
dicapainyaitu). HSR (Hadist Sahih Riwayat) Bukhory, Fathul Baary I:9; Muslim,
6:48).
2. TASMIYAH
(membaca Basmallah).
Dari Abu Hurairoh ra.,
ia berkata:Telah bersabda Rasulullah saw: "Tidak sempurna wudhu'
bagi yang tidak menyebut namaAllah padanya (HR. Ibnu Majah 339; Tirmidzi
26; Abu Dawud 101).
Hadist ini juga ditulis
dalam Ahmad, 2:418; Hakim 1:146; Baihaqi 1:43 dan Daraquthnyp.29.Dari Anas ra. ia berkata:
sebagian para sahabat Nabi saw mencari air untuk berwudhu',
laluRasulullah bersabda: "Apakah ada di antara kalian orang yang
mempunyai air (membawaair)? Kemudian beliau meletakkan tangannya ke dalam air
tsb.seraya berkata: BERWUDHU' LAH kalian dengan membaca BISMILLAH(Wa yaquulu
tawadhdhouu BISMILLAAHI)!! .........(lanjutan hadistnya:....... lalu aku
melihat air keluar dari jarijari tangannya, hingga merekaberwudhu' (semuanya)
sampai orang terakhir berwudhu'. Kata Tsabit: Aku bertanya kepadaAnas:Berapa
engkau lihat jumlah mereka?? Kata Anas: kira-kira jumlahnya ada tujuh puluh orang.
(HSR. Bukhory I:236; Muslim 8: 411 dan Nasa'i no.78).
3. Mencuci kedua Telapak
Tangan.
Dari Humran bin Abaan,
bahwasanya "Usman minta dibawakan air untuk wudhu', lalu ia mencuci kedua
telapak tangannya tiga kali ................... , kemudian ia berkata:
"Akumelihat Rasulullah saw. berwudhu seperti wudhu' saya ini
(lihat HSR. Bukhary dalamFathul Baary I:259 no.159;160;164;1934 dan
6433 dan Muslim 1:141)
Dari Abu Hurairah,
ia berkata: telah bersabda Rasulullah saw.Bila salah seorang
diantaramu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya kedalam bejana,
sebelum ia mencucinya tiga kali, karena ia tidak tahu dimana tangannya itu bermalam
(HSR. Bukhary, Fathul Baary, 1:229).
4. Berkumurkumur (Madhmadhoh)
dan menghirup air kehidung(Istinsyaaq)
Dari Abdullah bin Zaid
alAnshori, ketika diminta mencontohkan cara wudhu'
Rasulullahsaw..............hingga ia berkata:"Lalu ia (Rosulullooh saw.)
berkumur-kumur dan menghirup air kehidung dari satu telapaktangan, ia lakukan
yang demikian tiga kali (HSR. Bukhary dan Muslim /lihat dari hadisthadist di
nomor 3).
Dari Amr bin Yahya, ia
berkata: Lalu ia berkumurkumur dan menghirup air kehidung danmenyemburkan dari
tiga cidukan (HSR Muslim 1:123 dan 3:122).
Dari Abu Hurairah,
bahwasanya Nabi saw. bersabda: Apabila salah seorang dari kamuberwudhu,maka
hiruplah air kehidung kemudian semburkanlah (HR Bukhary, Fathul Baary1:229;
Muslim 1:146 dan Abu Dawud no.140).
Dari Laqith bin Shobroh,
ia berkata: Ya Rasulullah ! Beritahukanlah kepadaku tentangwudhu'! Beliau
bersabda: "sempurnakanlah wudhu', menggosok selasela jemari
danbersungguhsungguhlah dalam menghirup air kehidung, kecuali kalau kamu
berpuasa".(HR. Abu Dawud no.142; Tirmidzi 38; Nasa'i 114 dan Ibnu Majah
no.407).Hadist ini disahihkan oleh Ibnu Hibban dan Hakim dan disetujui oleh
Imam AdzDzahabi dandisahihkan juga oleh Nawawy (Lihat Ta'liq atas Syarah
Sunnah lil Imam AlBaghowy,1:417).
Dari Abdu Khoir, ia
berkata: Kami pernah duduk memperhatikan Ali ra. yang sedang berwudhu', lalu ia
memasukkan tangan kanannya yang penuh dengan air dimulutnya berkumur-kumur
sekaligus menghirup air kedalam hidungnya, serta menghembuskannya dengan tangan
kiri.Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali, kemudian ia berkata, barangsiapa
yang senang melihat cara bersucinya Rasulullah saw. maka inilah
caranya (HR AdDaarimy 1:178). Kata AlAlbany sanadnya shahih (lihat
Misykaatul Mashaabih 1:129 no.411).
5. Membasuh muka.
Batas Muka meliputi,
mulai dari tempat tumbuhnya rambut dikepala sampai kejenggot dandagu, dan dari
samping mulai dari tepi telinga sampai tepi telinga berikutnya.Firman Allah S. AlMaidah
(5):6Dan basuhlah mukamukamu.Bukhory dan Muslim meriwayatkan dari Humran bin
Abaan, bahwa Utsman minta air wudhu,lalu ia menyebut sifat wudhu Nabi s.a.w.,
ia berkata: "kemudian membasuh mukanya tigakali" (BUkhory I:48;
Fathul Baary I:259,no.159 dan Muslim I:141)
6. Mencuci Jenggot
(Takhliilul Lihyah)
Berdasarkan hadits
Utsman ra. :Bahwasanya Nabi saw. mencuci jenggotnya. (HR. Tirmidzi no.31, ia
berkata hadist ini HASAN SAHIH; Ibnu Majah no.430; Ibnul Jarud, hal,43;
Hakim I:149 dan ia berkata:SANADNYA SAHIH). Hadist ini disahihkan
pula oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban (LIhatTa'liq syarah Sunan Imam alBaghowy
I:421).
Dari Anas ra. bahwa Nabi
saw. bila berwudhu' mengambil seciduk air (ditelapak tangannya),kemudian
dimasukkannya kebawah dagunya, lalu ia menyelanyela jenggotnya
serayabersabda:"Beginilah Robbku 'Azza wa Jalla menyuruh aku" (HSR.
Abu Dawud, no.145;Baihaqy I:154 dan Hakim I:149). Syaikh AlAlbany berkata
Hadist ini sahih (Shahih Jaami'us Shoghiir, No. 4572).
Sebagian ulama
berpendapat bahwa mencuci jenggot ini wajib, tetapi sebagian mengatakanwajib
untuk mandi janabat dan sunnah untuk wudhu, Imam Ahmad termasuk yangmenyetujui
pendapat terakhir('Aunul Ma'bud I:247).
7. Membasuh Kedua
Tangan Sampai Kesiku.
Allah berfirman S.AlMaidah
(5):6 Dan basuhlah tangantanganmu sampai siku.
Dari Humron bin Abaan
bahwa Utsman minta air wudhu', lalu ia menyebut sifat (tatacara)wudhu' Nabi
saw., kemudian Humron berkata: Kemudian ia membasuh tangannya yang kanan sampai
siku, dilakukan tiga kali dan yang kiri demikian pula. (Lihat hadist yang sama dalam
membasuh muka, SAHIH).
Dari Nu'aim bin Abdullah
Al Mujmir, ia berkata: Aku pernah melihat Abu Hurairah berwudhu', lalu ia
menyempurnakan wudhu'nya, kemudian ia membasuh tangan kanannya hingga mengenai
bagian lengan atasnya, kemudian membasuh tangan kirinya hingga mengenai bagian
lengan atasnya............dan diakhir Hadist ia berkata: demikianl;ah aku
melihat Rasulullah saw.berwudhu' (HSR. Muslim, I:246 atau Shohih Muslim,
I:149/Daarul Fikr,cet.).
Dari Jabir r.a. bahwa
Nabi saw. bila berwudhu' mengalirkan air atas kedua sikunya (HR.Daruquthni,
I:15; Baihaqy, I:56). Ibnu Hajar mengatakan Hadist ini Hasan, dan Syaikh
AlAlbany berkata SAHIH (Shohih Jaami'us Shoghiir, no.4574.
8. Mengusap Kepala,
Telinga dan Sorban.
Allah berfirman: S.AlMaidah
(5):6Dan usaplah kepala-kepalamu.Yang dimaksud disini adalah mengusap seluruh
kepala, dan bukanlah sebagian kepala (LihatAlMughni, I:112 & I:176 dan
Nailul Authar, I:84 & I:193).Dari Abdullah bin Zaid, bahwa
Rasulullah saw. mengusap kepalanya dengan dua tangannya,lalu ia
menjalankan kedua tangannya kebelakang kepala dan mengembalikannya, yaitu beliau
mulai dari bagian depan kepalanya, kemudian menjalankan kedua tangannya ketengkuknya,
lalu mengembalikan kedua tangannya tadi ke tempat dimana ia memulai(HSR.
Bukhory I:5455; Muslim I:145; Sahih Tirmidzi No.29; Abu Dawud no.118;
SahihIbnu Majah no.348; Nasa'i I:7172 dan Ibnu Khuzaimah
no.173. Dalam Fathul Baary
I:289no.185. Dalam Nailul Author I:183. Hukumnya WAJIB.
TELINGA
Dari Abu Umamah, ia
berkata: Nabi saw. pernah berwudhu', lalu beliau membasuh mukanyatiga kali;
membasuh kedua tangannya tiga kali dan mengusap kepalanya dan ia berkata:DUA
TELINGA ITU TERMASUK KEPALA (HSR. Tirmidzi no.37; Abu Dawud no.134 dan
IbnuMajah no.444).
Syaikh
Muhammad Nashiruddin alAlbany berkata: Hadist ini sahih dan mempunyai
banyak jalan dari beberapa sahabat (lih.Silsilah Alhaadits Shohihah juz I: 4757).
Dari Rubayyi' binti
Mu'awwidz, bahwasanya Nabi saw. mengusap kepalanya dengan air sisayang ada di
tangannya. (HR. Abu Dawud no.130 & Sahih Abu Dawud no.120, hadist
inidihasankan oleh Abu Dawud).
Dari Abdullah bin Zaid:
Bahwa pernah melihat Nabi saw. berwudhu' lalu beliau mengusap kepalanya dengan
air yang bukan dari sisa kedua tangannya. (Sahih Tirmidzi no.32;
AbuDawud no.120 & Sahih Abu Dawud no.111).
Dari Abdullah bin Amr.
tentang sifat wudhu' nabi saw., kemudian ia
berkata:" Kemudianbeliau saw. mengusap kepalanya dan dimasukkan kedua
jari telunjukknya dikeduatelingannya, dan diusap (daun telinga) dengan kedua
ibu jarinya.(HR. Abu Dawud no.135, Nasa'i no.140 dan Ibnu Majah, no.422 dan
disahihkan oleh IbnuKhuzaimah).Kata Ibnu Abbas: bahwa Nabi saw. mengusap
kepalanya dan dua telinganya bagian luar dan dalamnya (HSR. Tirmidzi no.36;
Ibnu Majah no.439; Nasaiy I:74; Baihaqy I:67 dan IrwaaulGholil no.90).
MENGUSAP ATAS SORBAN
Amr bin Umayah AdhDhamriy, ia
berkata: Aku pernah melihat Rasulullah s.a.w. mengusap atas
serbannya dan dua sepatunya. (HSR=Hadist Sahih Riwayat; Bukhory,
I:59; FathulBaary, I:308, no.204 dan 205).
Dari Bilal r.a. ia
berkata: Bahwa Nabi s.a.w mengusap atas dua Khufnya (sepatu) dan
khimarnya (sorban). (HSR Muslim, I:159, Mukhtashar Shahih Muslim no.141;
Nailul AutharI:196).
Adapun
peci/kopiah/songkok, maka tidak boleh diusap atasnya, karena
tidak
ada kesulitanbagi kita untuk melepaskannya. Walloohu a'lam.Adapun
kerudung/jilbab perempuan, maka dibolehkan untuk mengusap di atasnya,
karena Ummu Salamah r.a. pernah mengusap jilbabnya. Hal
ini disebutkan oleh Ibnu Mundzir (lihatAlMughni I:312 dan I:383384).
MEMBASUH KEDUA KAKI SAMPAI KEDUA MATA KAKI
Allah SWT berfirman
....Dan basuhlah kakikakimu hingga dua mata kaki (S.5(AlMaidah: 6).
Dari Abdullah
bin 'Amr, ia berkata: Rasulullah s.a.w pernah tertinggal dari kami dalam
suatu bepergian, lalu beliau menyusul kami, sedang ketika itu kami
terpaksa menunda waktu Ashar sampai menjelang akhir waktunya maka
kami mulai berwudhu' dan membasuh kaki-kaki kami. Abdullah bin 'Amr berkata kemudian
Rasulullah s.a.w. menyeru dengansuara yang
keras: "Celaka bagi tumit-tumit dari api neraka! beliau ucapkan
yang
demikian2 atau 3 kali. (HSR. Bukhory, I:49; Fathul Baary I:265; Muslim, III:132 133).
Imam Nawawy di dalam
syarah Shahih Muslim sesudah
membawakan Hadist di atas,beliau berkata, Imam Muslim beristidhal
(untuk menjadikan dalil) dari hadist ini tentang wajibnya
membasuh kedua kaki dan tidak cukup hanya mengusap saja.
Dari Nu'aim bin Abdillah al Mujmir r.a. ia berkata: Aku pernah melihat Abu Hurairahberwudhu',
lalu ia mencuci mukanya, kemudian ia menyempurnakan wudhu'nya,
lalu iamencuci tangan kanannya hingga mengenai bagian lengan atasnya,
kemudian mencuci tangan kirinya hingga mengenai bagian lengan
atasnya, kemudian mengusap kepalanya,kemudian MENCUCI BAGIAN KAKINYA YANG
KANAN HINGGA MENGENAI BETISNYA lalu kakinya yang KIRI HINGGA
BETISNYA, kemudian berkata: demikianlah aku
melihatRasulullah s.a.w. berwudhu', dan bersabda: Kalian adalah
orangorang cemerlang muka,kedua tangan dan kaki
pada hari Kiamat, karena kalian menyempurnakan
wudhu'. Olehkarena itu barangsiapa di antara kalian yang sanggup, MAKA
HENDAKLAH IA MEMANJANGKAN KECEMERLANGAN MUKA , DUA TANGAN DAN
KAKINYA. (HSR. MuslimI:149 atau Syarah Shahih Muslim no.246).
Dari Mustaurid bin
Syaddaad al Fihry, ia berkata:"Aku pernah melihat Nabi
s.a.w bilaberwudhu', beliau menggosok jari-jari kedua kakinya
dengan jari kelingkingnya. (HSR AbuDawud, No. 148; Shahih
Tirmidzi no.37 dan Shahih Ibnu Majah
no. 360). Dalam ShahihIbnu Majah ia
menggunakan kata menyela-nyela sebagai pengganti menggosokgosok
celah-celah jari).
MULAI DARI YANG KANAN
Dari 'Aisyah r.a., ia
berkata: Adalah Rasulullah s.a.w. menyukai mendahulukan yang
kanan ketika memakai sandalnya, menyisir, bersuci dan dalam semua urusannya
(Bukhory, FathulBaary, 1:235; Muslim no. 268).
Dari Abi Hurairoh r.a.,
bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: Apabila kamu mengenakanpakaian dan bila kamu
berwudhu', maka mulailah dari anggotaangota kananmu (Sahih AbuDawud, no. 3488;
dan Ibnu Majah no.323).
JUMLAH AIR YANG DIGUNAKAN
Dari Anas r.a., ia
berkata:"Nabi biasa berwudhu' dengan memakai satu mud dan mandidengan satu
sha' sampai lima mud (Muslim, 1: 156).*** 1 sha' = 4 mud; 1 mud = ...liter
(saya tidak tahu/lupa bertanya).*** Saya bertanya kepada Pak Guru, kalau pakai
kran bagaimana ?1. Jangan membuka terlalu besar (sedangsedang saja).2. Selesai
wudhu' krannya dimatiin baru berdo'a.3. Kalau ngobrol dengan teman krannya
dimatiin.**** prinsipnya jangan boros.
DO'A SELESAI WUDHU'
'Umar bin
Khoththob, ia berkata: telah bersabda Rasulullah s.a.w. :Tidak
seorangpun di antara kamu yang berwudhu', lalu menyempurnakan
wudhu'nya,kemudian membaca:
Asyhadu alla
ilaaha illalloohu wahdahu laa syariikalahu wa asyhadu annaMuhammdan 'abduhu
wa roosuuluhu;
kecuali mesti dibukakan
baginya pintu-pintu surga yang delapan, yang ia akan masuk darimanapun yang ia
kehendaki (Muslim 1:144145; dll buku hadist).Dengan tambahan bacaan : ....
Alloohummaj'alnii
minattawwaabiina waj'alnii minalmutaththohhiriina
Ya Allah, jadikanlah aku
termasuk orangorang yang bertaubat dan dijadikan aku termasuk orang-orang
yang membersihkan diri.Katanya tambahan ini ada keraguan, tetapi disahihkan
oleh Syaikh AlAlbany dalam Jami'usShoghiir, no. 6043.
Dari Abu Sa'ad alKhudriy,
ia berkata: Telah bersabda Rasulullah s.a.w.:Siapa yang berwudhu',
kemudian sesudah selesai berwudhu' ia membaca:Subhaanaka alloohumma wa
bihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfirukaalloohumma wa atuubu
ilaik.
Maha suci Engkau Ya
Allah, dengan memuji Engkau aku mengakui bahwa tiada Tuhanmelainkan Engkau, aku
memohon ampun Ya Allah dan bertaubat kepadaMU), akan ditulis dikertas putih,
kemudian dialihkan pada stempel yang tidak akan pecah sampai hari kiamat(HR.
IbnusSunny)Disahihkan dalam Shohih Jami'usShoghiir, no.6046.
YANG MEMBATALKAN WUDHU'
- Apaapa yang keluar dari
salah satu dari kedua jalan (vulva dan anus/dubur).Dari Abu Hurairoh, ia
berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda:Allah tidak menerima sholat salah
seorang diantara kamu, apabila ia berhadats, sampai ia berwudhu' (Bukhory, 2:43
dan Muslim 1:140141; Fathul Baary, 1:234 dll buku hadistTirmidzi, no.76 dan
Ahmad 2:318).QS. AnNisa'(4):43..atau salah seorang di antara kamu datang dari
tempat buang air. Dari Abu Hurairoh r.a., ia berkata: telah
bersabda Rasulullah s.a.w.: Apabila salah seorangdi antara kamu merasakan
sesuatu di dalam perutnya, kemudian ia ragu-ragu apakah telah keluar atau
tidak, maka janganlah keluar dari masjid (janganlah membatalkan
sholatnya)sampai benar-benar ia mendengar suara atau menemukan bau (Syarah
Muslim 4:51).
- Tidur nyenyak. Dari Ali bin Abi Thalib r.a., ia
berkata: Rasulullah s.a.w.bersabda: Mata itu pengikat dubur, maka
siapa saja yang tidur (nyenyak) hendaknya ia berwudhu' (Shahih Abu Dawud
no.188; Ibnu Majah no.386)berderajat hasan.
- Menyentuh kemaluan tanpa
ada batas. Ada pertentangan didalamnya.Dari Abu Hurairoh r.a. ia
berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda:Jika salah seorang dari kamu menyentuh
tangannya pada kemaluannya dengan tanpa alas dan tutupan, maka ia wajib wudhu'
(Hakim, 1:13). Dari Qais bin Thalq bin Ali dari ayahnya, ia
berkata:Rasulullah s.a.w. ditanya tentang seseorang yang menyentuh kemaluannya sesudahberwudhu'
(apakah harus wudhu'lagi)? Lalu Nabi s.a.w. menjawab: Sebenarnya kemaluan itu
bagian dari tubuhmu sendiri. (Shahih Abu Dawud no.167; Sh.Ibnu Majah
no.392).Sehingga ada yang mempertentangkan tentang kedua hadist ini. Syaikhul
Islam IbnuTaimiyyah menggabungkan kedua hadist ini dan berkata kalau menyentuh
yang dimaksuddengan syahwat (nafsu) maka batal wudhu'.